Rabu, 12 Mei 2010

Notulensi seminar nasional kebudayaan ibnu Aqil

SEMINAR NASIONAL KEBUDAYAAN
“Manifestasi Kearifan Budaya Lokal dalam Nuansa Kontemporer”.
Kamis, 13 Mei 2010.
KACUNG MARIDJAN.
Local wisdom tantangannya ada dua: Globalisasi ekonomi
Internasionalisasi islam
Bumi bulat ke arah discovering new world. Globalisasi sudah dari dulu tapi teknologi membuatnya lebih sahih.
Teknologi komunikasi mempercepat penyebaran semua produk yang setiap negara.
Negara trandsetter budaya global begitu mudah masuk pada setiap negara.
Rekonstruksi budaya begitu mudah? Dilakukan oleh orang negara (rakyat) kita. d/a kontekstualisasi budaya global dengan lokal.
Wali sebagai contoh lagi!!
Think globally act locally.
Penampilan sih boleh jadul, tapi ilmu kita yang harus luar biasa.
Penghargaan atas individu2 yang merdeka untuk berkreasi.
Produk alam kita ex. Obat-obatan lebih bermanfaat/berkhasiat buat kita.
Harus ada kontinuitas atas kultur yang sudah dibangun.
Pesantren (lagi) sebagai kekuatan dominan untuk mewarnai kontestasi global (ekonomi, lingkungan, sosial, pemikiran, dll).
Institusi lokal mampu menjadi lokomotif ekonomi kita.
Kreatifitas karya (cerpen, novel, game, produk2 IT) dalam memasyarakatkan/membumikan aswaja dan nilai-nilainya.
Yang menjadi trandsetter haruslah kita dengan nilai-nilai kita.

MISBAHUL AMRI
Jawa memang kosmopolitan sejak dulu, contoh kecil: fisiologinya yang tidak sama.
Pakai kata budaya atau pakai adab ya? Budaya korupsi ada, kalau adab korupsi kan gak ada.
Trand tidak harus eropa.
Karakter a la barat harus Tragis, round, kalau kita ??
Kita harus memanfaatkan yang kita miliki biar nggak ada seumpama sarong made in USA.
Sekarang budaya yang dikembangkan hanyalah nilai

AGUS SUNYOTO
Sekolah adalah produk positivisme
Comte ”perkembangan manusia ada tiga tahap:
1. Tahap teologi (manusia masih primitif, segala sesuatu yang ada milik tuhan), dibagi dalam 3 tahap:
Animisme dinamisme, politeisme, monoeisme
2. Tahap metafisika (sadar akan kemampuan mencipta tapi masih percaya takdir)
3. Tahap positivis (manusia sudah modern), manusia yang hanya percaya akan fakta. Diluar fakta maka tidak percaya
Manusia dicipta Tuhan atas gambarannya, Tuhan dicipta manusia atas angan-angannya (positivis).
Tokoh-tokoh islam modernis berasal dari sekolah semua karena ada unsur pemikiran barat.
Orang-orang Islam tradisional anti sekolah (barat) sebagai wujud atas politik tasyabbuh.
Superioritas barat (global=better) Vs inferioritas timur (local=worse).
Libidonomic = nafsu sahwat yang dijadikan komoditas ekonomi.
Itu akan menjadi fenomena yang tidak akan terbendung bahkan oleh kalangan agamawan karena pada dasarnya manusia dibekali dengan libido.
Lalu muncul fenomena yang disebut dengan religionomic = agama sebagai komoditas ekonomi, atau momen-momen keagamaan yang disusupi dengan keuntungan-keuntungan ekonomi tertentu.
Bahkan ada yang namanya pelatihan sholat khusyuk, juga ada semisal REG DOA kirim ke 2998. untuk mendapatkan do’a-do’a tertentu.
Pasca reformasi nama-nama a la barat banyak muncul, dulunya harsono jadi marvel.
INGAT! Indonesia pasca reformasi menjadi pasar segalanya; pemikiran, produk ekonomi dll.
Fredrich Nietszhe : sekarang sudah ada pergeseran nilai/transvaluasi nilai. Atau jungkir baliknya nilai. Melahirkan uber mensz (manusia unggul) disini manusia didasarkan pada nafsu. Yang disebut dengan nilai kaum kuat.
Manusia yang menyembunyikan nafsunya disebut nilai budak. Pada kehidupan modern manusia yang kuat (mengumbar nafsunya) yang akan menguasai karena ”manusia unggul” inilah orang-orang yang punya NAFSU KUASA.
Karl Marx; yang diperebutkan dalam hidup adalah ekonomi dan kekuasaan politik. Orang yang tidak mau bersaing dalam meraih dua hal itu akan tersubordinasi (tersisih).

Kacung maridjan menjawab:
1. kepemimpinan a la NU/ASWAJA: kasus wahab hasbullah dan bisri sansuri dalam pemilihan rais syuriah yang mana K. Bisri mundur karena ada K. Wahab yang lebih tua. Meskipun suara K.Bisri lebih banyak. Boleh bersaing asalkan tahu diri. Kalau kalah ya harus legawa. Tabayyun itu lebih baik.
2. budaya arab dengan islam harus ada garis yang jelas. Biar tidak ada arabisasi Islam.
3. Ingat! Renaissanse Eropa ada pengaruh dari Islam, biar kita tidak terlalu anti terhadap Eropa/Barat.
4. Teknologi yang ada banyak yang bersumber dari Islam.
5. Akal harus dipakai untuk penguatan Iman
Misbahul Amri
1. Iman dan akal harus diseimbangkan.
2. hidup akan indah apabila dirasakan, karena keindahan tidak bisa diakal.
3. Islam tidak pernah membedakan yang fisik dan yang bathin.
4. Kalau kita cinta maka semua indah
5. Karya seni akan indah apabila didasari dengan cinta.
6. Allah mencipta manusia karena cinta.
7. Porno itu emosi, maka bohong kalau porno itu indah.
8. Sunnatullah itu yang baik sedikit.
9. Harus ada olah rasa biar semua berpihak pada hati nurani.
10. tentang kepemimpinan, Hasyim Asyari dan Hamka. Hamka: Monggo njenengan yang ngimami, karena anda lebih tua. Hari kedua mbah hasyim bilang, ”karena saya lebih tua, maka saya berhak memerintah, monggo yang muda jadi Imam, yang tua jadi Makmum. Padahal 2 orang ini tokoh MD dan NU. Tapi bisa rukun, intinya kalau sudah level tinggi akan terjadi harmoni.
11. Untuk olah rasa maka perlu baca novel, karya sastra yang menyentuh. Harus ada kurikulum yang mewajibkan baca novel difakultas2 laen, seperti ekonomi, teknik, dll. Seperti fakultas Ekonomi di salah satu Universitas Amerika.
Agus Sunyoto
1. Islam itu mempunyai ciri-ciri orang takwa: Iman terhadap yang gaib.
2. Positivisme: tidak percaya yang gaib.
3. ada pertentangan materi dalam sekolah antara mata pelajaran satu dengan yang lain. Contoh pandangan asal-usul alam dari segi ilmu agama, ilmu biologi, Fisika dll.
4. Adanya stigma bahwa pendidikan/belajar itu hanya sekolah formal, tapi sebenarnya belajar itu bisa dimana aja, seperti kebijakan WAJAR 9 tahun yang ditafsiri wajib sekolah 9 tahun.
5. karena keyakinan bahwa sukses itu lewat ijazah, akhirnya sekolah itu jadi komoditas. Akhirnya ada ”Sarjanasentris”.
6. KUHP itu sudah ada sejak zaman Gajah Mada yang mana di Eropa masih zaman kegelapan.
7. Sekolah menjadi lembaga yang mengkondisikan pikiran2 rasio yang terkadang bertentangan dengan local wisdom.
8. Islami = Arab.?? SALAH!
9. Salah kalau palestina itu negara Islam, karena 40 persen penduduknya Kristen. Yasir Arafat pun beristri Kristen.
10. Ada kitab tafsir jalalain yang ditulis dalam bahasa jawi (pegon) yang diterbitkan oleh Darul Fikr, Lebanon. Dan dibeli di Makkah.
11. Pikiran kita telah terhegemoni oleh standardisasi a la barat, kita harus bisa survive ditengah2 globalisasi.
12. jangan terlalu mengandalkan akal, tapi jagalah. ”Laa Diina Li man Laa Aqla: tidak beragama bagi yang tidak berakal”.
13. Mari asah hati dengan tradisi keislaman kita. Seperti qosidah, burdah dll.