Selasa, 23 Oktober 2007

Senin, 22 Oktober 2007

Sabtu, 06 Oktober 2007

BINGUNG

Bulan yang pucat malam ini bersembunyi
Dibalik keangkuhan pasak bumi
Yang menjelma menjadi gunung

Dengan pandangan sinis
Terlempar sorot mata penuh cinta

Setiap mata ini beradu
Dirimu tak pernah mau

Kau rendahkan pandangan indahmu
Dengan senyum yang sulit kuterjemahkan

Berjuta hinggap rasa yang penuh anugerah
Melahirkan berjuta jua hujaman pena,
Rasa..
Yang membuatku melankonis

Jiwaku kemudian bergemuruh
Dalam aliran darah yang membanjiri
Nadi-nadi yang insyaalloh berdzikir.

Sulitnya kupejamkan sumber pandangku
Membuat anganku melayang-layang
Dalam fikiran yang penuh impian.

Pesona-pesona anggunmu
Terlukis diatas kanvas wajahmu

Kemudian aku merasa kerdil
Dalam perasaan yang belum menentu
Disertai kebodohanku yang belum teraba
Meskipun oleh jiwaku…
Malang, malam minggu
27-05-2007
01.27 a.m

puisi peringatan


PERINGATAN!!!
Diilhami rasa kebencian dan kekecewaan
Dibarengi nafsu hewaniyah yang
Tertancap kuat pada ubun-ubun
Teriringi gemeretak gigi geraham,
Kulahap habis seluruh aturan manusia
Kutanamkan pena perlawanan
Sedalam tenagaku tersalurkan
Muncrat sudah darah ketidakadilan
Membanjiri sungai-sungai yang haus cairan,
Walau dengan darah berbumbu sari makanan haram,
Dengan segera orang-orang berteriak
Memekakkan telinga-telinga dungu
Yang tak lama lagi menjadi tuli.
Mulut sang durjana tak bisa lagi menganga
Mencaplok setiap makanan-minuman sedap yang ditemui
Jangan biarkan mulut mereka berbusa-busa lagi
Buatlah jadi terkunci
Dalam penyesalan yang tak terampuni
Sudah kubilang pemegang kekuasaanlah yang berkuasa
Bukan sebagian mayat bernyawa yang semena-mena,
Tak lagi boleh kau timbang kualitas manusia
Hanya dengan tampilan fisiknya
Kemudian kau buang karena kosong tak berisi,
Kau buat nereka sampai mau bunuh diri.
Dengan merasa sok suci dirimu terkekeh-kekeh
Dalam selingan tawa iblis
Iblis yang tak merasa bahwa
Dirinya adalah iblis!!!
Kau tampakkan muka manismu
Apakah supaya mereka kagum padamu??
Tidak!!!!
Sekali lagi tidak!!!!
Kukatakan padamu,
Kalau gigi emasmu akan rontok
Dimakan waktu,
Dan para penjilatmu akan meninggalkanmu!!
Malang, Kamis 24 April 2007
SiAPA YANG BENAR?
Petang subuh datang lagi
Sambutan yang kelam
Sampai bintang kumpulan gas
Benderang memberi energi fotosintesis

Setiap planet indah ini
Berotasi,
Belaian sejuk merasuki gendang
Ruang dengar pusat info.

Yang terdengar selalu dengkuran-dengkuran
Beralas kenyamanan duniawi
Siapa memang yang tak hendak,
Berlalai-lalai akan nikmat ini?.

Andai semua bangkai bernyawa ini
Bangkit,
Maka pasti terbelalak!
Paruh dan cula mereka pasti tersedak!

Ya…………………
Sebutan yang pantas buat dua rongga yang
Bersenggama,

Hina dina yang tidak
Pernah terasa,
Berdiri angkuh berkacak pinggang
Serta bertepuk dada.

Bulatan indera kembar merah menyala,
Beserta semburan panas
Berwisata keluar masuk sembilan
Lobang yang tak pernah peka.

Sudah banyak tutur-tinutur
Mulai penjual sayur sampai pada,
Juru kunci kubur
Sampai pada puncaknya tutur-menutur,

Lamat-lamat terlihat samar…………….
Semakin jauh…………………….
Kemudian kabur menghambur…………………

Malang, Sabtu 21 April 2007

catatan untuk sahabat-sahabati ku semua


Catatan seorang hadiq:
Kesenangan dan kegembiraan yang melimputi dirimu bisa menjadikanmu lupa kan semua yang telah kau usakan untuk kau ingat
Ø Pertahankan kebenaran yang telah tertanam dalam hatimu dan terukir dalam otakmu jika itu memang sebuah prinsip, meskipun pada masa itu banyak orang yang tidak setuju bahkan menetang apa yang telah menjadi mindset dalam dirimu. Karena semua orang tidak akan bisa memastikan apa yang terjadi di hari esok yang pasti akan menghampiri. Siapa juga yang dapat menjamin bahwa argument yang kamu bangun tidak bisa menjadi hal yang besar dan begitu juga sebaliknya.
Ø Jangan sekali-kali kamu berusaha memperoleh kepentingan duniawimu atas nama Tuhan, karena bagaimanapun juga Dialah yang akan memenangkan segala hal.
Ø Berusahalah menjadi seseorang yang telah kamu setting dalam otak dan benakmu, dan berusahalah menjadikan hal tersebut sebagai realita, jangan pernah menyerah Cuma karena mengalami sesuatu yang membuat aliran darahmu bocor dari segenap pori-pori kulitmu.
Ø Menulislah!!!, jangan pernah berhenti untuk menulis, yakinkan dirimu bahwa suatu saat nanti tulisanmu itu akan menjadi sejarah, meskipun ketika kamu hidup tulisanmu itu hanya dianggap sebagai sampah.
Ø Menulislah!!!, meskipun tidak kau temukan sebuah media yang biasa dipakai untuk menulis. Jika memang keadaan yang memaksamu, maka menulislah dengan darahmu atau bahkan dengan kotoranmu.
Ø Menulislah!!!, dan bayangkan ketika kamu sedang menulis sesuatu kamu sedang bercinta dengan pikiranmu sendiri sehingga kau akan temukan puncak kenikmatan yang tiada tara.
Ø Menulislah!!!, jika kamu tidak bisa menulis maka kamu akan mati kedinginan sedingin isi otakmu yang membeku karena dirimu tak mampu untuk mencairkan dan mengalirkan gumpalan pikiranmu.
Ø Menulislah!!!, meskipun banyak orang yang tak menghargai karyamu, tapi minimal yakinlah bahwa tulisanmu akan diaktualisasikan oleh orang yang membacanya dan tentunya kamu akan menjadi orang gila yang paling beruntung.
Ø Menulislah!!!, sampai malaikatpun menangis karena tulisanmu dan orang yang mendeklarasikan dirinya suci akan kehilangan kesuciannya. Sampai dzat Tuhan yang tidak akan pernah berpaling dari mukamu yang hina.
Ø Menulislah!!!, sampai pemerintahpun tak bisa menahan kecongkakannya sehingga mereka membuatmu menghuni penjara dan agamawan yang munafikpun tak bisa mengendalikan fatwa mereka untuk menganggapmu pantas masuk neraka dengan tidak terampuni semua dosamu.
Ø Menulislah!!!, sampai para penguasa menanggalkan semua bajumu dan menyiksamu, kemudian memotong tanganmu, lidahmu, kakimu, tapi mereka lupa bahwa otakmu masih sangat berfungsi sekali.
Ø Menulislah!!!, sampai kekacauan yang menggulingkan ketidakadilan terjadi, dan para tiranipun menganggapmu iblis manusia yang paling berbahaya, sampai mereka tersadar bahwa kamu tetaplah seorang manusia biasa.
Ø Menulislah!!!, sampai hampir semua orang yang tidak mau mengerti tulisanmu menganggap bahwa kamulah satu-satunya orang gila didunia yang patut menghuni rumah sakit jiwa.
Ø Menulislah!!!, sehingga semua ciptaan-Nya bisa menganggap bahwa kamu adalah ada, sampai arsy Tuhan tergoncang karena tulisanmu.
Ø Menulislah!!!, jika kamu merasa seorang yang bisa mengubah dan membawa dunia pada tatanan masyarakat yang sama sekali tiak menyeleweng dari aturan agama, social, alam dan hati nurani manusia.

MENULISLAH!!!!!!!!!!! DAN JANGAN PERNAH KAMU ACUH TAK ACUH PADA TUHAN ATAU BAHKAN KAMU MEREMEHKAN POSISI-NYA SEBAGAI TUHAN, SEHINGGA KAMU MEMPERMAINKAN-NYA DAN MEMBUAT-NYA MURKA
Malang, 24 Ramadhan 1928 H.

Jumat, 05 Oktober 2007

attention

eh..........temen2 cory ya kalo puisi nya gak sesuai format yang sebenernya....misalnya bait satu dengan yang lainnya gandeng coz aku masih baru nih soal blog..so, mungkin sedikit sulit dipaham, tapi kalau kalian mau sedikit mengernyitkan dahi pasti bisa koq........hehe...

penerima cerpen-email

buka aja www.sriti.com disana banyak banget loh kumpulan cerpen ma puisi-puisi, jangan ketinggalan ya......anak BASTRA UIN wajib tahu nih........
cerpen-cerpen di :
suara pembaharuan, lampung pos, seputar indonesia, republika, media indonesia, sinar harapan, pikiran rakyat, suara karya, pontianak pos, kompas, kedaulatan rakyat, suara merdeka, koran tempo, batam pos, riau pos, jawa pos
puisi-puisi di :
pikiran rakyat, kompas, republika, media Indonesia, suara pembaharuan, riau pos, sriwijaya pos, suara karya, batam pos, jawa pos, horison.


untuk alamat email dari koran-koran diatas kalian nyari sendiri ya.......oyi!!!


Kapan lagi
Saat harapan sang budak semakin memuncak
Tak berjumlah angan-angan muncul dengan kelebat-kelebat
Tapi tetap saja kamu diminta untuk bersabar
Serta
Menerima………….
Kebersihan jiwa memang bukan hal termudah
Apalagi ketika dirimu menemukan berbagai konspirasi
Yang pada ujungnya akan menghancurkan dirimu
Selangkah, paling tidak dirimu berkehendak maju
Meski didepanmu duri-berduri jalan yang tak satu
Lihat!!!
Apa yang kau temukan didepan
Intan!!!
Yang tiada duanya!
Berserulah dan berteriak!
Syukur…………….
malang 2007

puisi coba


Coba
Coba tenangkan inti jiwamu yang bergolak
Bergelombang-gelombang dalam kegelapan ambisi
Coba sadarkan hatimu dalam keterbatasan qudrohmu,
Coba biarkan gerbang kesempurnaan membuka dirinya
Lalu….
Ikuti alur jalan itu
Dengan segala penghayatan dan kontemplasi
Coba kamu lihat sisi mana yang pantas kau sebut berlian!
Mungkin dan sangat mungkin sisi egomu…….
Malang 2007

puisi juga buat orang yang aku cinta

Hai…(2)
Hai……
Untuk kesekian kali sapamu halus menggema,
Bulu halus yang tumbuh renggang di alas sujudmu
Mampu membuat mulut siapapun menganga..
Kau singkap lengan bajumu
Tampak juga kulit tangan mungilmu
Amat serasi di pandang.
Kau buat lingkaran indah didepan dada
Membungkuk punggungmu dengan hiasan
Dua bahumu yang menggunung permai
Hai……
Coba hitung, sudah berapa kali kamu menyapanya.
Anting dengan bandul kecil ditelinganmu
Melengkapi keanggunan keduanya
Samar-samar tertutupi jilbab rendamu.
Inilah yang membuat khas gadis asal negeri para teuku
Begitu besar daya hipnotisnya,
Ditambah dengan bros putih pedang bergaya arab
Di cantolan jilbab depan leher jenjangmu.
Hai…….
Jari-jemarimu tidak cukup untuk menghitung lagi,
Apalagi sayang sekali jika hanya untuk menghitung sapaanmu
Untuknya.
Lancip dan lurus amat mengagumkan.
Tentunya ingin sekali dia melingkarkan sesuatu disana.
Sepasang zamrud surga pantas dipasangkan,
Ya…di kedua lengan lenturmu tentunya.
Binggel emas bendrad panjang milik wanita bangsawan moyangmu
Juga harus menjadi hiasan setiap tapak kakimu,
Melingkar kuat di setiap pergelangan kakimu tentunya.
Hai…………
Entah berapa kali hadiahmu engkau berikan kepadanya…
Wajahmu yang meski selalu tampak kau sembunyikan
Tak bisa dihapus dari pelupuk matanya
Walau dengan saputan penghapus kiriman malaikat sekalipun
Akan tampak lebih indah jika mutiara penghias Ratu Campa
Menggantung didepan mukamu yang selalu sumringah.
Dibumbui kekuning-merahan emas-tembaga bulat terajut
Dibenang emas untuk kain songket borneo..
Dan jangan lupa mutiara putih-hitam pulau Lombok-irian sebagai pelengkap.
Ah……perahu kayak panjang suku di Irian yang melegenda itu,
Belum layak untuk mengangkutmu,
Atau kapal termewah milik Raja di Madura zaman itu,
Belum pantas juga kau naiki,
Kalau ditawari kapal phinisi yang telah termodikasipun,
Belum layak juga untuk kau terima.
Bahkan kapal pesiar termewah buatan suku berambut pirangpun
Sangat naïf untuk menerima injakan kaki serta membopong tubuhmu.
Hai…………
Jiwanya pasti tunduk padamu jika kau tetap beri hadiahmu,
Engkau pasti berjelma menjadi simbol hidupnya jika sapamu ini tetap kau lestarikan.
Semuanya akan tertancap lebih kuat jika imajinasimu bersatu
Dengan imajinasinya….
Khayalan-khayalan,
Angan-angan,
Bayangan-bayangan,
Sampai merasuk pada wayang realita tak dapat di hentikan lagi lakonnya.
Ah……………….
Coba naturalkan sendiri dengan kapabilitas pikiranmu……….

jakarta 01 oktober 2007

puisi buat my heart

Hai… (1)
Hai….
Kau sapa sosok bangkai hidup,
Alis bulu matamu yang indah
Bergerak keatas-kebawah
Berirama indah bagai berdirijen,
Bola mata jernih mengkilap ibarat samurai…..
Begitu tajamnya sampai mampu menusuk-nusuk jauh
Ke kedung pusat kendali perasaan,
Daging lembut senjata utamamu
Yang terpampang di wajahmu terlalu istimewa buat siapapun
Hai…
Sapaanmu untuknya yang kedua kalinya
Keindahan ciptaan yang diamanahkan kepadamu
Terealisir di syakal fisikmu yang lembut mempesona
Apalagi saat saraf sensorik mengirimkan rangsang ke dalamnya
Yang….
Dapat dijalankan oleh saraf motorik
Sehingga terbentuk sebuah harmoni gerak-langkahmu yang teratur
Keberaturan-keberaturan yang
Sebenarnya terlalu mahal untuk dinikmati olehnya.
Hai…..
Sapamu kau hadiahkan lagi untuknya
Sekarang terlukis jelas pembuluh-pembuluh darah
Berwarna batu giok paling langka,
Semuanya semakin membuat semua orang terpukau
Saat senyummu mekar dari
Guratan tebal merah silau di bagian tubuhmu yang halal ditampakkan.
Oh….betapa bersyukurnya dirimu
Hai……
Sekali lagi sapamu keluar buatnya
Entah engkau sadari atau tidak….
Pada detik-detik terpecahnya kerinduan,
Kemudian, tiba-tiba pohon yang besar
Tumbuh disemak-semak hutan sabana berduri..
Gelondongan badannya kukuh
Tak dapat digoyahkan dengan siapa dan apapun..
Malang 2007