Sabtu, 03 November 2007

untuk orang yang paling aku cintai

BUKAN KATA-KATA LAGI YANG MAMPU UNGKAPKAN SEGALA AKAN TETAPI EKSPRESI TUBUH DAN MATA LAH YANG AKAN MENJADI WAKIL
ENTAH BERAPA KALI AKU HARUS MENGUCAP
KALAU GABUNGAN HURUF-HURUF LATIN INI
"AKU SAYANG SAMA KAMU"
"AKU SUKA SAMA KAMU"
"AKU CINTA SAMA KAMU"
ADALAH SEBUAH KEBENARAN
SATU KALIMAT YANG MELUNCUR DARI BIBIR INDAHMU
"EH…TEMEN-TEMEN MENGATAKAN KALAU HUBUNGAN KITA INI AKAN LANGGENG LOH……"
SERTA MERTA NADI DARAHKU AKU SURUH BERDO’A.
KEMUDIAN HATI KECILKU MENGATAKAN
"ISTAJIB DU’AANAA YA…ALLAH"
AKU MASIH YAKIN DAN MEMANG AKU HARUS YAKIN
BAHWA MEMANG SETIAP KECAP LIDAH BERUCAP
PASTI MENGANDUNG DO’A.
APALAGI SEBUAH NAMA
KATA IBUKU NAMA ITULAH DO’A YANG ABADI.
KEABADIANNYA DAN USIANYA SAMA DENGAN APA YANG DISEBUT "CINTA"
PARA MALAIKAT YANG TIDAK PERNAH MEMBANTAH PERINTAH ALLAH PUN
MAU BERSUJUD KEPADA ADAM KARENA MEMANG ADAM DIBERI PENGETAHUAN OLEH ALLAH TENTANG NAMA-NAMA
SEHINGGA MALAIKAT DENGAN BERJIWA BESAR MENGAKUI BAHWA MEMANG PANTAS ADAM MEMAKMURKAN BUMI DENGAN ANAK CUCUNYA.
BEGITU PUN DENGAN CINTA, MANA MUNGKIN ALLAH MENCIPTA ADAM DAN MEMULYAKANNYA KALAU DZAT-NYA TIDAK MEMPUNYAI RASA CINTA KEPADA ADAM.
AH…………………..SIAPAPUN YANG TANYA PASTI AKAN AKU JAWAB
KALAU LEBIH BERTRILIUN TRILIUN PERSEN AKU PERCAYA AKAN KEBERADAAN CINTA DAN KEKUATANNYA.
PERCAYALAH BAHWA CINTA ADALAH SALAH SATU DARI TIGA HAK ASASI YANG PALING ASASI YANG DIBERIKAN SECARA CUMA-CUMA OLEH RAJA DI ATAS RAJA KEPADA KITA SEMENJAK KITA PERTAMA KALI BISA MENGHIRUP UDARA DUNIA YANG KERAS INI.
BUKAN CERPEN, PUISI, ATAU BAHKAN PANTUN YANG AKAN AKU TULIS DINI HARI INI.
AKAN TETAPI HANYA SATU HAL
"CINTA YANG INDAH, CINTA YANG MURNI, CINTA TANPA PENAWAR, CINTA YANG BERJUANG MENJADI ABADI"
"JANGANLAH PERNAH KAU KATAKAN "ENGKAU CINTA KARENA APA??", SEBAB CINTA TIDAK MENGENAL KARENA DAN KARENA , AKAN TETAPI CINTA HANYA MENGENAL "MESKIPUN" SEHINGGA SEMUA PECINTA AKAN BERKATA :
"AH……..AKU AKAN TETAP MENJAGA CINTAKU MESKIPUN…………"
"AH……………….AKU AKAN TETAP MENGABADIKAN CINTAKU MESKIPUN……"
"AH…………..INILAH CINTAKU MESKIPUN……………….."
"AH……..INILAH KASIH SAYANGKU MESKIPUN………………."
JADI, TAK AKAN PERNAH MUNCUL DENGAN IRINGAN HATI NURANI YANG DALAM DARI SEORANG PECINTA SEBUAH KALIMAT :
"AH…………….AKU AKAN MELANGGENGKAN CINTAKU KARENA………………….."
DENGAN IRINGAN HATI NURANI YANG SUCI
AKU BERDO’A BAHWA "AKU AKAN TETAP MENJAGA CINTAKU MESKIPUN……………………………………."
BUKANNYA CINTA DAN SEORANG PECINTA ITU BUTA
AKAN TETAPI
PADA AKHIRNYA CUKUPKAN CINTA HANYA UNTUK CINTA "
MALANG, AHAD KLIWON 04 NOVEMBER 2007 03.00 A.M


sedikit catatan untukku dan sahabat-sahabati

SEDIKIT CATATAN UNTUKKU DAN SAHABAT-SAHABATI SEMUA (2)

· KAMU HARUS PUNYA IDEALIS YANG HARUS KAMU KAWAL, JANGAN SAMPAI TERPENGARUH DENGAN BERBAGAI KEADAAN KANAN-KIRI KAMU.
· CARA BERFIKIR KAMU HARUS DISANDARKAN PADA KEILMUAN.
· CARA BERFIKIR KITA,HARUS KITA TATA.
· KALAU KRITIKAN KASUISTIK HARUS DILIHAT DARI SEGI MASLAHAH.
· ORANG BIJAK ADALAH ORANG YANG BERUSAHA TAHU PROSES MULAI A-Z.
· KITA JANGAN BERFIKIR SECARA PARSIAL, TAPI HARUS EXTENDED.
· JANGAN SAMPAI KAMU DI FORUM MEMPUNYAI HATI SEPERTI MUHAMMAD, AKAN TETAPI KETIKA KAMU MEMPUNYAI HATI SEPERTI ABU JAHAL.
· MARI KITA BELAJAR UNTUK DINILAI ALLAH, JANGAN UNTUK DINILAI MANUSIA.

Malang, ahad 03 november 2007
03.00 A:M




ketika tsunami di negeri para teuku

POTONGAN-POTONGAN DAGING BERNYAWA
Rinai hujan berbintik bintik deras,
Iringi cucuran air suci yang tanpa batas
Sahutan pujian rabb
Balik lagi menggema
Lelap semalam tidurku
Tiada kutahu apa dah terjadi

Dua masa pendek ku tak makan
Berburu keridho’an dari rabbku
Dan……….
Kurayakan dengan hidangan lezat
Bawaanku,

Ketenangan malam terpecah
Oleh merdunya suara takbiran, tahmidan
Jua tasbihan.
Indah terasa kembang tidurku,
Semerbak wangi tersebar,
Dalam ragaku.

Kusongsong fajar Shubuh
Dengan segera kuambil air sembahyang,
Tiada pernah bathinku tenang
Bagai pagi ini,
Chooson yang penuh kedamaian

Menggelora…!
Sembulan-sembulan rahmat-Nya
Dalam jiwaku
Riak-riak suaraku
Kutumpahkan
Pada sajadah setiaku

Dalam tafakkurku……..
Terlintas wajah-wajah tenang
Penuh kedamaian,
Merekalah para mukhtar
Daripada para asatidzku
Bayang-bayang surga
Melintasi yumna-yusro mereka.
Tahukah dirimu?

Satu potong daging dari 40-mu
Ialah waliyulloh………!!!
Ustadzku pernah berkata itu
Mereka pembawa kesejukan
Angin,
Berliuk-liuk di ma’hadmu

Oh………..tiba-tba
Himpitan-himpitan daging bernyawa itu
Berputar melingkar-lingkar
Saling bermaafan
Tapi sayang,
Sungguh manusia
Makhluk penuh nafsu
Jelalatan mata mereka
Memandang wanita
Disertai gelak tawa!
Entah apa yang dicari

Tapi rundukan rundukan kebohongan
Mereka,
Tak bisa membohongi
Percuma kenikmatan
Pemberian dari Tuhan!

Oh………nikmat..?
Tanpa sekat
Terbersit diisi kepalaku
Bagaimana kabar saudaraku?
Apa yang sedang mereka lakukan?
Dimana keluarga mereka?
Kapankah kaburnya derita?

Hilang semua
Terbang,
Hanyut semua
Terbawa gelombang,
Busuk semua
Terpendam,

Berserakan daging-daging do’a
Tanpa nyawa.

Oh….akbaru biladil muslimin
Hiasanmu bukan lagi ibadah
Serta karunia!

Auman kobra alam
Menghisap semua darah
Bau busuk menyengat
Beriringan serta tangisan bocah-bocah

Tak peduli penguasa
Kelompok Abu Dujana
Rakyat miskin jelata
Juga hewan melata
Tak ketinggalan,
Bayi merah yang tak tahu apa-apa
Semua…………!!!
Hancur berserakan.

Duhai penguasa semesta!
Madza aroodalloohu bi hadza matsala….
Trenggalek, 10 Dzulhijjah 1426

Belum lagi hilang dari ingatan
Masih terekam semua kejadian mengerikan

Amukan berbagai bencana
Datang tanpa ambil toleran
Getaran hebat runtuhkan
Semua tanaman bumi

Bangkai-bangkai manusia
Kembali berhamburan,
Luluh lagi bendungan air mata

Sekarang tak peduli pendosa
Tidak melihat calon ahli surga
Semua terenggut nyawanya

Coba tengoklah!!
Hegemoni sosial, dapatkah runtuh?
Umpatan-umpatan nafas hitam berbau
Memaki-maki Tuhan!!
Oh….Tuhan tidak adil!
Oh…..Tuhan seenaknya sendiri!!

Ternyata manusia memang tak tahu diri
Euforia kenikmatan dunia lalaikan mereka kepada Tuhan.
Siapakah yang berani salahkan Tuhan!?
Gumpalan daging nafsu itu sungguh bodoh!

Ingat wahai daging bau
Bumi gerah engkau tempati
Tanah sebagai asalmu, tak engkau hargai
Kau siram sari-sari tanah,
Dengan lendir maksiatmu,
Darah kawanmu kau jadikan tumbal
Sebagai penyubur kekuasaanmu
Opium-opium kau sebar luaskan,
Berbagai bentuk korupsi kau contohkan
Berbagai penyelundupan dan penyelewengan kau praktekkan.

Masa depan bangsamu
Kau rusakkan sendiri

Kalau ajal datang kepadamu
Gelagap gelagap wajahmu
Begitu memuakkan

Kalau adzab dunia kau enyam

Siksa pedih neraka pasti kau rasa.

Tuhan memang Maha Adil!

Kisah-kisah manusia moyangmu
Tidak dapat kau ambil hikmah
Kau umpati Cuma sebagai
Cerita sebelum tidurmu.

Bisakah kau lihat?
Tindakan Tuhan begitu dahsyat!
Entah sebentar lagi getaran, goncangan
Mungkin melanda.

Mulai rakyat sampai penguasa
Berlaku jalang
Do’anya di depan umum
Sebagai tutup kehitaman wajahnya
Percaturan manusia
Timbulkan sungai-sungai ambisi
Yang sarat dengan darah.

Alampun tak terima

Sekarang biarlah berjalan semestinya,
Manusia pendosa masuk neraka
Manusia bertaqwa naik surga
Sekarang lupakan jua semua
Karena nyawamu masih
Bersemayam lama
Dalam adrenalin
Darahmu……………

Tulungagung, Senin 11 april 2005

puisi di SMA (2)

AMBURADUL
Sore tanpa cahaya alam
Angin bertiup berani
Hanya menggerakkan daun-daun bambu
Kedinginannya tak sampai menembus
Longgarnya koko coklatku

Halaqoh-halaqoh syawir
Sangat tidak ijtihad,
Masjad terlingkarkan diatas kepala
Dibelakang, terdengar suara tanpa rupa
Bunyi-bunyi mulut penuh bau
Sungguh tiada berinti sari

Putusan nafas tersendat-sendat
Gemuruh oksigen terhambat keluar
Oleh jamaknya cobaan hidup

Horison semua penjuru rata memutih
Satu dari banyak tanda usainya hujan

Aku hanya mampu menatap kaku,
Darahku mengalir, membeku
Diriku terpaku
Bagaimana masa depanku
Secerah langitkah?

Memang terlalu rumit tuk dipikirkan

Semua akal terpusat
Terforsir terlalu berharap

Do’a dan usaha
Harus terus terpanjat

Perasaan???

Jangan sampai lahir labilitas
Fakir, nurani, naluri
Harus sebagai kendali
Tapi kenapa kedewasaan
Dan kesadaran
Sangat sulit didatangkan??

Tanyalah dirimu
Dengan penuh pertimbangan.

Ngunut Tulungagung, 31 Maret 2005

ASASI
Lingkaran darah merah berceceran
Basahi tanah atas hunianku
Kala petang tak kunjung datang
Seperempat hari tiada sinar
Mendung gelap rata……………….
Di seluruh jagat raya,
Sang surya pagipun enggan mengintip
Bumi fana…………..
Seorang kawan seperjuangan
Bengap indera penglihatannya
Bertutur apa yang telah teralami
Mula kukira lama
Mati suri
Tapi salah besar dugaanku
Pemulung-pemulung ilmu yang duduk
Disekitar tempat kedudukanku
Cerita tentang semua
Kusebut Nama Tuhanku
Tak pernah kukira dalam benakku sebelumnya…….

Ngunut Tulungagung,…………2005

KEGIGIHAN BULAN

Senyum bulan setengah utuh
Masih saja muncul
Mempercantik kesuraman malam

Entah apalagi yang ditertawakan
Ciptaan yang satu ini
Selalu mau bergelantungan di onggokan
Lautan langit yang kelam

Kepucatannya tak menyurutkan niatnya

Saat si surya keluar sarang
Bulan tak pernah patah arang
Supaya dapat dilihat manusia

Kebenderangan seakan hilang
Namun sebenarnya tidak!!!

Bulan menegaskan keeksisan dirinya,
Sayang tak seorang pun menyadarinya.
Dirinya seperti dilupakan
Karena memang sudah lagi
Tak menyenangkan
Jasamu bulan
Usahamu bulan
Kerja kerasmu bulan
Telah terabaikan

Orbitmu mana tak lagi
Kau tempuh……….
Bumi yang jadikan kau satelit
Lagi marah, karena memang
Masa sedang sulit.

Siklus alam memang
Telah dilukiskan,
Setiap jangkah jalan buatan
Sudah digariskan,
Tapi melencengmu bulan
Sudah sangat jauh
Jangan egois bulan
Lihatlah diatasmu
Tuhan masih menjaga.

Apa yang kau rasakan bulan??
Tak ternyana.
Kau terlalu bermuram durja
Lupakah dengan kewajibanmu bulan?
Santai saja,
Sebab tentang keberadaanmu
Benar tidak abadi
Kau harus tebarkan tawa
Aura elokmu
Harus mempesona
Kamu musti tahu itu
Tak sia-sialah Tuhan
Membuatmu….

Ngunut Tulungagung, 10 Maret 2005

PUISI BUATMU
Insan diberi nafsu dan fikir
Keteledoran nafsu membuat racun
Mematikan tanpa penawar
Kelemahan fikir menjadikan
Manusia dipermainkan
Fikiran dan perasaan

Pupuklah sikap mental positif
Itulah penyubur kognitif

Kemalasan, keraguan, keminderan
Hilang tak berbekas karena itu.
Periksa keraguan dan hambatan mental

Tatap proses kehidupan
Kau pasti akan semangat
Lakukan terbaik dalam hidup

Jangan mau diracuni oleh siapapun,
Maaf jika menyinggungmu,
Kucoba jelaskan manusia;
Lahir
Remaja
Berkeluarga
Tua
Mati
Kembali ketanah.
Hidup biasa saja
Hidup hanya sederhana


Adegan –adegan hidup
Memang untuk dijalani
Lakon hidup memang
Selalu berganti
Tapi…………….

TETAP DENGAN SATU JUDUL
YAITU HIDUP…………..

Dunialah panggungnya
Pencipta alamlah sutradaranya

Jarang tokoh protagonis
Menjalankan peran yang manis

Kadang manusia jadi raja
Bagi dirinya
Kadang juga jadi budak
Bagi dirinya……….

Sehingga manusia tega
Melupakan rutinitasnya
Sebagai jalan hidupnya

Kenapa musti manusia
Terombang-ambing
Oleh sesuatu yang tidak diketahui?

Manusia mau dipermainkan jiwanya sendiri

Oh……………..aku mohon

Janganlah itu sampai terjadi
Manusia harus tahu
Kenapa manusia dicipta?
Manusia untuk berkarya
Bangun-membangun
Tak lupa ibadah kepada-Nya
Manusia hanyalah sepotong
Sari tanah hitam.
Dikerjakan, sehingga jadilah
Manusia yang elok rupa
…………………….
Puisi ini untukmu
Wahai manusia-manusia yang penuh perhatian,
Kejernihan akal manusia
Jangan terkorosi
Oleh apa dan siapa
Oh……..manusia
Tolong lenyapkan ketrenyuhan
Yang bersarang di baterai hidupmu.
Saat ini rodamu
Benar ada dibawah
Dan itu pasti!
Berputar pada puncak kesuksesan!.
Tulungagung, 11 April 2005
Malang, 03 November 2007

puisiku di SMA (1)


YA TUHANKU
YA…Tuhan,
Deras luhku mengalir dari mata
Panas ragaku terbakar sesal,
Ketika segala nafsu
Berkuasa atas manusia,
Syetan beterbangan
Melayang-layang,
Tertawa kepingkal-pingkal,
Berhasil sukses dia
Berbujuk ria diantara manusia
Menyeruak kebenderangan
Serta kesucian
Lubuk hati dan fakir insane.
Makhluk sesempurna dia
Dapat lupa akan segala
Yang dengan susah payah diraihnya!.
Telah tak suka,
Semua shohib dan kerabatnya
Sehingga seluruh pengajarnya.
Syetan telah menang
Atas segala usaha dan upaya
Yang telah diperbuatnya.
Salah faham,
Juga salah pengertian,
Antara ciptaan yang memang
Bukan kamil,
Merupakan sebagian hasil
Dari makhluk yang suka bathil.
YA……TUHAN,
Insan lupa ibadahnya,
Insan lupa jua robbnya.
Hatinya gelap,
Laksana malam yang pekat.
Bertupuk dosa shogiir
Juga kabiir
Telah didapat
Demi beroleh
Seonggok gelas piala
Yang tak kebawa naik
Keatas surganya akhirat.
Luluh lantak
Porak poranda
Hancur lebur
Morat marit
Carut marut,
Seluruh asa dan harap!
Puing-puing angan serta cita
Yang bersisa,
Yang tak pernah ia harap
Datang tanpa terantar
Pergi tanpa atsar.
YA….TUHAN..
Tengoklah milikmu ini,
Duhai kekasih
Tatap sejengkal demi sejengkal
Budak yang penuh
Belepotan lendir dosa ini,
Beri penerangan makhlukmu ini.
Terlantar ia
Tiada kawan ia
Tak punya pelipur lara ia
Kehilangan semangat ia
Kehabisan cinta serta asa ia
Kecolongan apa yang dipunyainya,
Penuh dosa dan kemaksiatan
Hidupnya……………..
Sebagai lampiasan
Atas semua perlakuan
Yang telah dirasa olehnya.
YA….TUHAN…
Apakah keburukan seorang hamba
Dicipta diatas dunia
Hanya buat dicaci dan dijauhi?
Ataukah……
Untuk didekati dan diperbaiki?
Apakah kekhilafan ada dibumi
Untuk dibenci?
Ataukah…………
Agar diperbarui dan diganti
Dengan suatu kebenaran?
Pantaskah seorang mukmin
Meneteskan air mata
Bukan untuk kekasihnya?
Ataukah………….
Memang itulah kodrat manusia?
Betulkah seorang pintar
Berkuasa atas segala
Ataukah…………
Merupakan suatu Irodah-Nya?
Benarkah yang tua itu
Bebas berkehendak?
Ataukah……………..
Memang mereka adalah ciptaan
Yang paling berhak?
Bukankah yang besar dibuat
Untuk dihormat?
Dan yang kecil wujud
Untuk disayang?
YA……….TUHAN……
Resah gelisah
Fikirku tak terarah,
Hatiku berontak
Menanggap realita.
……………………..
Bukan aku sombong
Bukan aku durhaka
Bukan aku besar kepala
Bukan diriku merasa bisa
Bukan diriku merasa mampu
……………………….
Duhai Dzat penguasa
Segala…………
Aku hanya hamba
Yang Cuma bisa minta-minta,
Aku hanyalah budak
Yang Cuma mampu memohon.
Maafkan aku…….
YA…..GHOFFUUR……
Turunkan lagi air
IlmuMu…..
Sebagai penyejuk dahagaku
Berikan lagi cahaya
hidayahMu…….
Buat penerang hatiku,
Kembalikan lagi kelurusan
jalanMu….
Untuk pedoman langkahku.
Cukupkan lagi curahan
karuniaMu…….
Sebagai bekal hidupku.
Bukakan lagi pintu
TaubatMu……
Tuk menerimaku,
Lemparkan semua kepadaku ;
Rahmat, ma’unah, taufiq, suruur, khoir, hikam, ‘ibarot
Kan selalu kunanti.
YA….TUHAN…….
Entah aku tak tahu
Lagi……….
Apa salahku
Serta apa permintaanku.
Oh…kekasihku
Bangkitkan aku………………………………



Ngunut Tulungagung, Ahad 12 Desember 2004
Senin 13 Desember 2004
RENGKUH IMPIAN
Terlalu lama aku merana
Tanpa kasih dan cinta
Kekalutan jiwa
Tak pernah ada pelipur
Satu masa terbayang
Keinginan hati tak sampai
Selamat tinggal,
Diriku pasti kembali
Impikan diriku selalu
Untuk obati rindumu
Paling hanya sementara
Kesedihan melanda
Bayang-bayang kawanku
Hantui tidurku
Jangan hilang asa
Hidupmu masih lama
Hamparan samudera cita
Tetap menantimu
Tinggalkan pesimis
Hilangi egois………………………………..

Ngunut Tulungagung, Selasa pahing 05 April 2005

Selasa, 23 Oktober 2007

Senin, 22 Oktober 2007

Sabtu, 06 Oktober 2007

BINGUNG

Bulan yang pucat malam ini bersembunyi
Dibalik keangkuhan pasak bumi
Yang menjelma menjadi gunung

Dengan pandangan sinis
Terlempar sorot mata penuh cinta

Setiap mata ini beradu
Dirimu tak pernah mau

Kau rendahkan pandangan indahmu
Dengan senyum yang sulit kuterjemahkan

Berjuta hinggap rasa yang penuh anugerah
Melahirkan berjuta jua hujaman pena,
Rasa..
Yang membuatku melankonis

Jiwaku kemudian bergemuruh
Dalam aliran darah yang membanjiri
Nadi-nadi yang insyaalloh berdzikir.

Sulitnya kupejamkan sumber pandangku
Membuat anganku melayang-layang
Dalam fikiran yang penuh impian.

Pesona-pesona anggunmu
Terlukis diatas kanvas wajahmu

Kemudian aku merasa kerdil
Dalam perasaan yang belum menentu
Disertai kebodohanku yang belum teraba
Meskipun oleh jiwaku…
Malang, malam minggu
27-05-2007
01.27 a.m

puisi peringatan


PERINGATAN!!!
Diilhami rasa kebencian dan kekecewaan
Dibarengi nafsu hewaniyah yang
Tertancap kuat pada ubun-ubun
Teriringi gemeretak gigi geraham,
Kulahap habis seluruh aturan manusia
Kutanamkan pena perlawanan
Sedalam tenagaku tersalurkan
Muncrat sudah darah ketidakadilan
Membanjiri sungai-sungai yang haus cairan,
Walau dengan darah berbumbu sari makanan haram,
Dengan segera orang-orang berteriak
Memekakkan telinga-telinga dungu
Yang tak lama lagi menjadi tuli.
Mulut sang durjana tak bisa lagi menganga
Mencaplok setiap makanan-minuman sedap yang ditemui
Jangan biarkan mulut mereka berbusa-busa lagi
Buatlah jadi terkunci
Dalam penyesalan yang tak terampuni
Sudah kubilang pemegang kekuasaanlah yang berkuasa
Bukan sebagian mayat bernyawa yang semena-mena,
Tak lagi boleh kau timbang kualitas manusia
Hanya dengan tampilan fisiknya
Kemudian kau buang karena kosong tak berisi,
Kau buat nereka sampai mau bunuh diri.
Dengan merasa sok suci dirimu terkekeh-kekeh
Dalam selingan tawa iblis
Iblis yang tak merasa bahwa
Dirinya adalah iblis!!!
Kau tampakkan muka manismu
Apakah supaya mereka kagum padamu??
Tidak!!!!
Sekali lagi tidak!!!!
Kukatakan padamu,
Kalau gigi emasmu akan rontok
Dimakan waktu,
Dan para penjilatmu akan meninggalkanmu!!
Malang, Kamis 24 April 2007
SiAPA YANG BENAR?
Petang subuh datang lagi
Sambutan yang kelam
Sampai bintang kumpulan gas
Benderang memberi energi fotosintesis

Setiap planet indah ini
Berotasi,
Belaian sejuk merasuki gendang
Ruang dengar pusat info.

Yang terdengar selalu dengkuran-dengkuran
Beralas kenyamanan duniawi
Siapa memang yang tak hendak,
Berlalai-lalai akan nikmat ini?.

Andai semua bangkai bernyawa ini
Bangkit,
Maka pasti terbelalak!
Paruh dan cula mereka pasti tersedak!

Ya…………………
Sebutan yang pantas buat dua rongga yang
Bersenggama,

Hina dina yang tidak
Pernah terasa,
Berdiri angkuh berkacak pinggang
Serta bertepuk dada.

Bulatan indera kembar merah menyala,
Beserta semburan panas
Berwisata keluar masuk sembilan
Lobang yang tak pernah peka.

Sudah banyak tutur-tinutur
Mulai penjual sayur sampai pada,
Juru kunci kubur
Sampai pada puncaknya tutur-menutur,

Lamat-lamat terlihat samar…………….
Semakin jauh…………………….
Kemudian kabur menghambur…………………

Malang, Sabtu 21 April 2007

catatan untuk sahabat-sahabati ku semua


Catatan seorang hadiq:
Kesenangan dan kegembiraan yang melimputi dirimu bisa menjadikanmu lupa kan semua yang telah kau usakan untuk kau ingat
Ø Pertahankan kebenaran yang telah tertanam dalam hatimu dan terukir dalam otakmu jika itu memang sebuah prinsip, meskipun pada masa itu banyak orang yang tidak setuju bahkan menetang apa yang telah menjadi mindset dalam dirimu. Karena semua orang tidak akan bisa memastikan apa yang terjadi di hari esok yang pasti akan menghampiri. Siapa juga yang dapat menjamin bahwa argument yang kamu bangun tidak bisa menjadi hal yang besar dan begitu juga sebaliknya.
Ø Jangan sekali-kali kamu berusaha memperoleh kepentingan duniawimu atas nama Tuhan, karena bagaimanapun juga Dialah yang akan memenangkan segala hal.
Ø Berusahalah menjadi seseorang yang telah kamu setting dalam otak dan benakmu, dan berusahalah menjadikan hal tersebut sebagai realita, jangan pernah menyerah Cuma karena mengalami sesuatu yang membuat aliran darahmu bocor dari segenap pori-pori kulitmu.
Ø Menulislah!!!, jangan pernah berhenti untuk menulis, yakinkan dirimu bahwa suatu saat nanti tulisanmu itu akan menjadi sejarah, meskipun ketika kamu hidup tulisanmu itu hanya dianggap sebagai sampah.
Ø Menulislah!!!, meskipun tidak kau temukan sebuah media yang biasa dipakai untuk menulis. Jika memang keadaan yang memaksamu, maka menulislah dengan darahmu atau bahkan dengan kotoranmu.
Ø Menulislah!!!, dan bayangkan ketika kamu sedang menulis sesuatu kamu sedang bercinta dengan pikiranmu sendiri sehingga kau akan temukan puncak kenikmatan yang tiada tara.
Ø Menulislah!!!, jika kamu tidak bisa menulis maka kamu akan mati kedinginan sedingin isi otakmu yang membeku karena dirimu tak mampu untuk mencairkan dan mengalirkan gumpalan pikiranmu.
Ø Menulislah!!!, meskipun banyak orang yang tak menghargai karyamu, tapi minimal yakinlah bahwa tulisanmu akan diaktualisasikan oleh orang yang membacanya dan tentunya kamu akan menjadi orang gila yang paling beruntung.
Ø Menulislah!!!, sampai malaikatpun menangis karena tulisanmu dan orang yang mendeklarasikan dirinya suci akan kehilangan kesuciannya. Sampai dzat Tuhan yang tidak akan pernah berpaling dari mukamu yang hina.
Ø Menulislah!!!, sampai pemerintahpun tak bisa menahan kecongkakannya sehingga mereka membuatmu menghuni penjara dan agamawan yang munafikpun tak bisa mengendalikan fatwa mereka untuk menganggapmu pantas masuk neraka dengan tidak terampuni semua dosamu.
Ø Menulislah!!!, sampai para penguasa menanggalkan semua bajumu dan menyiksamu, kemudian memotong tanganmu, lidahmu, kakimu, tapi mereka lupa bahwa otakmu masih sangat berfungsi sekali.
Ø Menulislah!!!, sampai kekacauan yang menggulingkan ketidakadilan terjadi, dan para tiranipun menganggapmu iblis manusia yang paling berbahaya, sampai mereka tersadar bahwa kamu tetaplah seorang manusia biasa.
Ø Menulislah!!!, sampai hampir semua orang yang tidak mau mengerti tulisanmu menganggap bahwa kamulah satu-satunya orang gila didunia yang patut menghuni rumah sakit jiwa.
Ø Menulislah!!!, sehingga semua ciptaan-Nya bisa menganggap bahwa kamu adalah ada, sampai arsy Tuhan tergoncang karena tulisanmu.
Ø Menulislah!!!, jika kamu merasa seorang yang bisa mengubah dan membawa dunia pada tatanan masyarakat yang sama sekali tiak menyeleweng dari aturan agama, social, alam dan hati nurani manusia.

MENULISLAH!!!!!!!!!!! DAN JANGAN PERNAH KAMU ACUH TAK ACUH PADA TUHAN ATAU BAHKAN KAMU MEREMEHKAN POSISI-NYA SEBAGAI TUHAN, SEHINGGA KAMU MEMPERMAINKAN-NYA DAN MEMBUAT-NYA MURKA
Malang, 24 Ramadhan 1928 H.

Jumat, 05 Oktober 2007

attention

eh..........temen2 cory ya kalo puisi nya gak sesuai format yang sebenernya....misalnya bait satu dengan yang lainnya gandeng coz aku masih baru nih soal blog..so, mungkin sedikit sulit dipaham, tapi kalau kalian mau sedikit mengernyitkan dahi pasti bisa koq........hehe...

penerima cerpen-email

buka aja www.sriti.com disana banyak banget loh kumpulan cerpen ma puisi-puisi, jangan ketinggalan ya......anak BASTRA UIN wajib tahu nih........
cerpen-cerpen di :
suara pembaharuan, lampung pos, seputar indonesia, republika, media indonesia, sinar harapan, pikiran rakyat, suara karya, pontianak pos, kompas, kedaulatan rakyat, suara merdeka, koran tempo, batam pos, riau pos, jawa pos
puisi-puisi di :
pikiran rakyat, kompas, republika, media Indonesia, suara pembaharuan, riau pos, sriwijaya pos, suara karya, batam pos, jawa pos, horison.


untuk alamat email dari koran-koran diatas kalian nyari sendiri ya.......oyi!!!


Kapan lagi
Saat harapan sang budak semakin memuncak
Tak berjumlah angan-angan muncul dengan kelebat-kelebat
Tapi tetap saja kamu diminta untuk bersabar
Serta
Menerima………….
Kebersihan jiwa memang bukan hal termudah
Apalagi ketika dirimu menemukan berbagai konspirasi
Yang pada ujungnya akan menghancurkan dirimu
Selangkah, paling tidak dirimu berkehendak maju
Meski didepanmu duri-berduri jalan yang tak satu
Lihat!!!
Apa yang kau temukan didepan
Intan!!!
Yang tiada duanya!
Berserulah dan berteriak!
Syukur…………….
malang 2007

puisi coba


Coba
Coba tenangkan inti jiwamu yang bergolak
Bergelombang-gelombang dalam kegelapan ambisi
Coba sadarkan hatimu dalam keterbatasan qudrohmu,
Coba biarkan gerbang kesempurnaan membuka dirinya
Lalu….
Ikuti alur jalan itu
Dengan segala penghayatan dan kontemplasi
Coba kamu lihat sisi mana yang pantas kau sebut berlian!
Mungkin dan sangat mungkin sisi egomu…….
Malang 2007

puisi juga buat orang yang aku cinta

Hai…(2)
Hai……
Untuk kesekian kali sapamu halus menggema,
Bulu halus yang tumbuh renggang di alas sujudmu
Mampu membuat mulut siapapun menganga..
Kau singkap lengan bajumu
Tampak juga kulit tangan mungilmu
Amat serasi di pandang.
Kau buat lingkaran indah didepan dada
Membungkuk punggungmu dengan hiasan
Dua bahumu yang menggunung permai
Hai……
Coba hitung, sudah berapa kali kamu menyapanya.
Anting dengan bandul kecil ditelinganmu
Melengkapi keanggunan keduanya
Samar-samar tertutupi jilbab rendamu.
Inilah yang membuat khas gadis asal negeri para teuku
Begitu besar daya hipnotisnya,
Ditambah dengan bros putih pedang bergaya arab
Di cantolan jilbab depan leher jenjangmu.
Hai…….
Jari-jemarimu tidak cukup untuk menghitung lagi,
Apalagi sayang sekali jika hanya untuk menghitung sapaanmu
Untuknya.
Lancip dan lurus amat mengagumkan.
Tentunya ingin sekali dia melingkarkan sesuatu disana.
Sepasang zamrud surga pantas dipasangkan,
Ya…di kedua lengan lenturmu tentunya.
Binggel emas bendrad panjang milik wanita bangsawan moyangmu
Juga harus menjadi hiasan setiap tapak kakimu,
Melingkar kuat di setiap pergelangan kakimu tentunya.
Hai…………
Entah berapa kali hadiahmu engkau berikan kepadanya…
Wajahmu yang meski selalu tampak kau sembunyikan
Tak bisa dihapus dari pelupuk matanya
Walau dengan saputan penghapus kiriman malaikat sekalipun
Akan tampak lebih indah jika mutiara penghias Ratu Campa
Menggantung didepan mukamu yang selalu sumringah.
Dibumbui kekuning-merahan emas-tembaga bulat terajut
Dibenang emas untuk kain songket borneo..
Dan jangan lupa mutiara putih-hitam pulau Lombok-irian sebagai pelengkap.
Ah……perahu kayak panjang suku di Irian yang melegenda itu,
Belum layak untuk mengangkutmu,
Atau kapal termewah milik Raja di Madura zaman itu,
Belum pantas juga kau naiki,
Kalau ditawari kapal phinisi yang telah termodikasipun,
Belum layak juga untuk kau terima.
Bahkan kapal pesiar termewah buatan suku berambut pirangpun
Sangat naïf untuk menerima injakan kaki serta membopong tubuhmu.
Hai…………
Jiwanya pasti tunduk padamu jika kau tetap beri hadiahmu,
Engkau pasti berjelma menjadi simbol hidupnya jika sapamu ini tetap kau lestarikan.
Semuanya akan tertancap lebih kuat jika imajinasimu bersatu
Dengan imajinasinya….
Khayalan-khayalan,
Angan-angan,
Bayangan-bayangan,
Sampai merasuk pada wayang realita tak dapat di hentikan lagi lakonnya.
Ah……………….
Coba naturalkan sendiri dengan kapabilitas pikiranmu……….

jakarta 01 oktober 2007

puisi buat my heart

Hai… (1)
Hai….
Kau sapa sosok bangkai hidup,
Alis bulu matamu yang indah
Bergerak keatas-kebawah
Berirama indah bagai berdirijen,
Bola mata jernih mengkilap ibarat samurai…..
Begitu tajamnya sampai mampu menusuk-nusuk jauh
Ke kedung pusat kendali perasaan,
Daging lembut senjata utamamu
Yang terpampang di wajahmu terlalu istimewa buat siapapun
Hai…
Sapaanmu untuknya yang kedua kalinya
Keindahan ciptaan yang diamanahkan kepadamu
Terealisir di syakal fisikmu yang lembut mempesona
Apalagi saat saraf sensorik mengirimkan rangsang ke dalamnya
Yang….
Dapat dijalankan oleh saraf motorik
Sehingga terbentuk sebuah harmoni gerak-langkahmu yang teratur
Keberaturan-keberaturan yang
Sebenarnya terlalu mahal untuk dinikmati olehnya.
Hai…..
Sapamu kau hadiahkan lagi untuknya
Sekarang terlukis jelas pembuluh-pembuluh darah
Berwarna batu giok paling langka,
Semuanya semakin membuat semua orang terpukau
Saat senyummu mekar dari
Guratan tebal merah silau di bagian tubuhmu yang halal ditampakkan.
Oh….betapa bersyukurnya dirimu
Hai……
Sekali lagi sapamu keluar buatnya
Entah engkau sadari atau tidak….
Pada detik-detik terpecahnya kerinduan,
Kemudian, tiba-tiba pohon yang besar
Tumbuh disemak-semak hutan sabana berduri..
Gelondongan badannya kukuh
Tak dapat digoyahkan dengan siapa dan apapun..
Malang 2007