Jumat, 05 Oktober 2007

puisi juga buat orang yang aku cinta

Hai…(2)
Hai……
Untuk kesekian kali sapamu halus menggema,
Bulu halus yang tumbuh renggang di alas sujudmu
Mampu membuat mulut siapapun menganga..
Kau singkap lengan bajumu
Tampak juga kulit tangan mungilmu
Amat serasi di pandang.
Kau buat lingkaran indah didepan dada
Membungkuk punggungmu dengan hiasan
Dua bahumu yang menggunung permai
Hai……
Coba hitung, sudah berapa kali kamu menyapanya.
Anting dengan bandul kecil ditelinganmu
Melengkapi keanggunan keduanya
Samar-samar tertutupi jilbab rendamu.
Inilah yang membuat khas gadis asal negeri para teuku
Begitu besar daya hipnotisnya,
Ditambah dengan bros putih pedang bergaya arab
Di cantolan jilbab depan leher jenjangmu.
Hai…….
Jari-jemarimu tidak cukup untuk menghitung lagi,
Apalagi sayang sekali jika hanya untuk menghitung sapaanmu
Untuknya.
Lancip dan lurus amat mengagumkan.
Tentunya ingin sekali dia melingkarkan sesuatu disana.
Sepasang zamrud surga pantas dipasangkan,
Ya…di kedua lengan lenturmu tentunya.
Binggel emas bendrad panjang milik wanita bangsawan moyangmu
Juga harus menjadi hiasan setiap tapak kakimu,
Melingkar kuat di setiap pergelangan kakimu tentunya.
Hai…………
Entah berapa kali hadiahmu engkau berikan kepadanya…
Wajahmu yang meski selalu tampak kau sembunyikan
Tak bisa dihapus dari pelupuk matanya
Walau dengan saputan penghapus kiriman malaikat sekalipun
Akan tampak lebih indah jika mutiara penghias Ratu Campa
Menggantung didepan mukamu yang selalu sumringah.
Dibumbui kekuning-merahan emas-tembaga bulat terajut
Dibenang emas untuk kain songket borneo..
Dan jangan lupa mutiara putih-hitam pulau Lombok-irian sebagai pelengkap.
Ah……perahu kayak panjang suku di Irian yang melegenda itu,
Belum layak untuk mengangkutmu,
Atau kapal termewah milik Raja di Madura zaman itu,
Belum pantas juga kau naiki,
Kalau ditawari kapal phinisi yang telah termodikasipun,
Belum layak juga untuk kau terima.
Bahkan kapal pesiar termewah buatan suku berambut pirangpun
Sangat naïf untuk menerima injakan kaki serta membopong tubuhmu.
Hai…………
Jiwanya pasti tunduk padamu jika kau tetap beri hadiahmu,
Engkau pasti berjelma menjadi simbol hidupnya jika sapamu ini tetap kau lestarikan.
Semuanya akan tertancap lebih kuat jika imajinasimu bersatu
Dengan imajinasinya….
Khayalan-khayalan,
Angan-angan,
Bayangan-bayangan,
Sampai merasuk pada wayang realita tak dapat di hentikan lagi lakonnya.
Ah……………….
Coba naturalkan sendiri dengan kapabilitas pikiranmu……….

jakarta 01 oktober 2007

Tidak ada komentar: