Sabtu, 03 November 2007

puisiku di SMA (1)


YA TUHANKU
YA…Tuhan,
Deras luhku mengalir dari mata
Panas ragaku terbakar sesal,
Ketika segala nafsu
Berkuasa atas manusia,
Syetan beterbangan
Melayang-layang,
Tertawa kepingkal-pingkal,
Berhasil sukses dia
Berbujuk ria diantara manusia
Menyeruak kebenderangan
Serta kesucian
Lubuk hati dan fakir insane.
Makhluk sesempurna dia
Dapat lupa akan segala
Yang dengan susah payah diraihnya!.
Telah tak suka,
Semua shohib dan kerabatnya
Sehingga seluruh pengajarnya.
Syetan telah menang
Atas segala usaha dan upaya
Yang telah diperbuatnya.
Salah faham,
Juga salah pengertian,
Antara ciptaan yang memang
Bukan kamil,
Merupakan sebagian hasil
Dari makhluk yang suka bathil.
YA……TUHAN,
Insan lupa ibadahnya,
Insan lupa jua robbnya.
Hatinya gelap,
Laksana malam yang pekat.
Bertupuk dosa shogiir
Juga kabiir
Telah didapat
Demi beroleh
Seonggok gelas piala
Yang tak kebawa naik
Keatas surganya akhirat.
Luluh lantak
Porak poranda
Hancur lebur
Morat marit
Carut marut,
Seluruh asa dan harap!
Puing-puing angan serta cita
Yang bersisa,
Yang tak pernah ia harap
Datang tanpa terantar
Pergi tanpa atsar.
YA….TUHAN..
Tengoklah milikmu ini,
Duhai kekasih
Tatap sejengkal demi sejengkal
Budak yang penuh
Belepotan lendir dosa ini,
Beri penerangan makhlukmu ini.
Terlantar ia
Tiada kawan ia
Tak punya pelipur lara ia
Kehilangan semangat ia
Kehabisan cinta serta asa ia
Kecolongan apa yang dipunyainya,
Penuh dosa dan kemaksiatan
Hidupnya……………..
Sebagai lampiasan
Atas semua perlakuan
Yang telah dirasa olehnya.
YA….TUHAN…
Apakah keburukan seorang hamba
Dicipta diatas dunia
Hanya buat dicaci dan dijauhi?
Ataukah……
Untuk didekati dan diperbaiki?
Apakah kekhilafan ada dibumi
Untuk dibenci?
Ataukah…………
Agar diperbarui dan diganti
Dengan suatu kebenaran?
Pantaskah seorang mukmin
Meneteskan air mata
Bukan untuk kekasihnya?
Ataukah………….
Memang itulah kodrat manusia?
Betulkah seorang pintar
Berkuasa atas segala
Ataukah…………
Merupakan suatu Irodah-Nya?
Benarkah yang tua itu
Bebas berkehendak?
Ataukah……………..
Memang mereka adalah ciptaan
Yang paling berhak?
Bukankah yang besar dibuat
Untuk dihormat?
Dan yang kecil wujud
Untuk disayang?
YA……….TUHAN……
Resah gelisah
Fikirku tak terarah,
Hatiku berontak
Menanggap realita.
……………………..
Bukan aku sombong
Bukan aku durhaka
Bukan aku besar kepala
Bukan diriku merasa bisa
Bukan diriku merasa mampu
……………………….
Duhai Dzat penguasa
Segala…………
Aku hanya hamba
Yang Cuma bisa minta-minta,
Aku hanyalah budak
Yang Cuma mampu memohon.
Maafkan aku…….
YA…..GHOFFUUR……
Turunkan lagi air
IlmuMu…..
Sebagai penyejuk dahagaku
Berikan lagi cahaya
hidayahMu…….
Buat penerang hatiku,
Kembalikan lagi kelurusan
jalanMu….
Untuk pedoman langkahku.
Cukupkan lagi curahan
karuniaMu…….
Sebagai bekal hidupku.
Bukakan lagi pintu
TaubatMu……
Tuk menerimaku,
Lemparkan semua kepadaku ;
Rahmat, ma’unah, taufiq, suruur, khoir, hikam, ‘ibarot
Kan selalu kunanti.
YA….TUHAN…….
Entah aku tak tahu
Lagi……….
Apa salahku
Serta apa permintaanku.
Oh…kekasihku
Bangkitkan aku………………………………



Ngunut Tulungagung, Ahad 12 Desember 2004
Senin 13 Desember 2004
RENGKUH IMPIAN
Terlalu lama aku merana
Tanpa kasih dan cinta
Kekalutan jiwa
Tak pernah ada pelipur
Satu masa terbayang
Keinginan hati tak sampai
Selamat tinggal,
Diriku pasti kembali
Impikan diriku selalu
Untuk obati rindumu
Paling hanya sementara
Kesedihan melanda
Bayang-bayang kawanku
Hantui tidurku
Jangan hilang asa
Hidupmu masih lama
Hamparan samudera cita
Tetap menantimu
Tinggalkan pesimis
Hilangi egois………………………………..

Ngunut Tulungagung, Selasa pahing 05 April 2005

Tidak ada komentar: